8 Keutamaan Ibadah Haji dan Keistimewaannya
Keutamaan ibadah haji merupakan hal yang penting bagi setiap umat muslim di seluruh penjuru dunia. Ibadah haji merupakan rukun islam yang kelima namun hanya wajib dijalankan bagi mereka-mereka yang mempunyai rezeki cukup dan sudah mampu baik lahir maupun batin.
Keutamaan Haji dalam Islam
Dalam Al-Qur’an keutamaan ibadah haji sudah dijelaskan yakni sebagai berikut :
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Tetapi jika kamu terkepung (oleh musuh), maka (sembelihlah) hadyu yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu dia bercukur), maka dia wajib ber-fidyah, yaitu berpuasa, bersedekah atau berkurban. Apabila kamu dalam keadaan aman, maka barang siapa mengerjakan umrah sebelum haji, dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Tetapi jika dia tidak mendapatkannya, maka dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (musim) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itu seluruhnya sepuluh (hari). Demikian itu, bagi orang yang keluarganya tidak ada (tinggal) di sekitar Masjidilharam. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras hukuman-Nya.” (QS. Al-Baqarah : 196)
Lalu terdapat pula di Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 197 yang menjelaskan bahwa:
“(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barang siapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafas), berbuat maksiat dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!” (QS. Al-Baqarah : 197)
1. Orang yang Menjalankan Ibadah Haji Akan Menjadi Tamu Allah
Walaupun kita sudah banyak melakukan dosa yang disengaja ataupun yang tidak disengaja, ketika kita melaksanakan ibadah haji, Allah tetap menganggap kita sebagai tamu. Jika kita memanjatkan do’a-do’a, maka Allah akan mengabulkannya dan akan mengganti biaya keberangkatan haji kita dengan yang lebih dari cukup.
“Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam.” (QS. Al-Imran : 96)
“Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barang siapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.” (QS. Al-Imran : 97)
Dari sumber lain juga menjelaskan mengenai hal ini yakni dari perkataan Ibnu Umar yang diambil dari riwayat HR. Ibnu Majah menjelaskan bahwa sebagai berikut :
“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri” (HR. Ibnu Majah no 2893)
2. Orang Yang Melaksanakan Ibadah Haji Sama Halnya Mendapatkan Pahala Seperti Jihad
Jihad di jalan Allah yang paling dinanti adalah haji mabrur. Ibadah haji merupakan jihad terbaik menurut Allah. Jadi laksanakanlah ibadah haji jika kita sudah merasa mampu baik dari segi lahir maupun batin kita. Perkataan dari Aisyah menurut riwayat HR. Bukhori menjelaskan sebagai berikut :
“Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 1520)
3. Orang Yang Melaksanakan Ibadah Haji Tidak Akan Menjadi Miskin
Kebanyakan orang berfikir bahwa haji membutuhkan biaya yang lumayan besar sehingga membutuhkan persiapan yang matang dari jauh-jauh hari sebelumnya. Namun dibalik semua itu Allah menjanjikan akan mengganti semuanya dengan berlipat-lipat dan tak terhitung jumlahnya. Keutamaan berhaji juga dijelaskan di Al-Qur’an surat 27 sampai 28 :
“Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh.” (QS. Al-Hajj : 27)
“Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mereka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Dia berikan kepada mereka berupa hewan ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang sengsara dan fakir.” (QS. Al-Hajj : 28)
4. Orang Yang Melaksanakan Ibadah Haji Bisa Dikatakan Melakukan Amalan Yang Afdol
Melaksanakan ibadah haji dibaliknya terdapat kebaikan-kebaikan yang luar biasa. Orang yang melaksanakan ibadah haji merupakan suatu hal yang termasuk dalam kategori melakukan amalan yang afdol. Hal ini bisa terjadi karena untuk menjalankan ibadah haji diperlukan niat yang sudah mantap di dalam hati, tekad yang kuat serta biaya yang tidak sedikit sehingga ibadah haji ialah salah satu amalan sholeh yang diistimewakan oleh Allah. Perkataan Abu Hurairah dijelaskan yang mengutip dari riwayat HR. Bukhori, dengan penjelasan sebagai berikut :
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 1519)
5. Balasan Dari Melaksanakan Ibadah Haji Adalah Surga Jika Tidak Dicampur Dengan Perbuatan Dosa Atau pun Syirik
Perbuatan dosa atau pun syirik sangat dibenci oleh Allah. Ketika kita sudah memantapkan hati kita untuk berniat melaksanakan ibadah haji, maka sebaiknya tinggalkan perbuatan yang menimbulkan dosa baik itu dilakukan secara sengaja atau pun tidak sengaja agar kita mendapat tempat di surga Allah kelak. Bisa anda lihat dan simak pernyataan jelas dari riwayat HR. Bukhari dan HR. Muslim Abu Hurairah menjelaskan sebagai berikut :
“Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349).
An Nawawi rahimahullah menambahkan untuk lebih jelasnya, “Yang dimaksud, ‘tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga’, bahwasanya haji mabrur tidak cukup jika pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang pantas untuk masuk surga.” (Syarh Shahih Muslim, 9/119)
6. Melaksanakan Ibadah Haji Allah Telah Menjanjikan Akan Menghapuskan Dosa-Dosa
Janji Allah bagi siapa saja orang muslim yang berniat dan bertekad untuk melaksanakan ibadah haji dengan ikhlas karena mengharap ridho-Nya, maka Allah akan menghapuskan dosa-dosa yang telah berlalu. Perkataan Abu Hurairah berdasarkan riwayat HR. Bukhari menjelaskan bahwa sebagai berikut :
“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari no. 1521).
Nah, sehingga untuk ke depannya alangkah baiknya kita lebih menjaga sikap, perilaku dan perkataan di kehidupan sehari hari.
7. Melaksanakan Ibadah Haji Akan Menghilangkan Kefakiran (Kemiskinan)
Keutamaan ibadah haji kali ini bisa diibaratkan seperti halnya menghilangkan karat pada besi dan logam, ibadah haji bisa menggugurkan kefakiran atau kemiskinan, sehingga orang muslim yang sudah melaksanakan rukun islam yang ke lima ini, dijanjikan oleh Allah akan mendapat rezeki dan kehidupan yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Perkataan dari Abdullah Bin Mas’ud sesuai dengan riwayat dari HR. An Nasai, HR. Ahmad, HR. Tirmidzi dijelaskan sebagai berikut :
“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387)
8. Melaksanakan Ibadah Haji Bisa Membuat Do’a – Do’a Yang Dipanjatkan Terkabul
Dengan melaksanakan ibadah haji, Allah menjajikan akan mengabulkan do’a yang telah dipanjatkan oleh umatnya. Jadi pada waktu pelaksanaan ibadah haji selama sebulan penuh tersebut perbanyaklah memanjatkan do’a di setiap kesempatan. Do’a menjadi mustajab karena adanya niat dan juga tujuan terhadap ibadah hajinya tersebut.
Dari penjelasan mengenai keutamaan ibadah haji di atas ternyata sangat luar biasa pahala dan kebaikan yang telah dijanjikan oleh Allah. Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung dan bisa melaksanakan rukun islam yang ke lima ini tentunya dengan niat yang sudah mantap dalam hati, tekad yang kuat serta mendapatkan rezeki yang halalan toyyiban, Amin.
b
Tidak ada komentar:
Posting Komentar